Alaska dan RV: 10 Hari Senggol-senggolan



Kami baru saja pulang dari mengitari bagian Tengah Selatan (Southcentral) Alaska selama 10 hari. Kami terbang dari Houston ke Seattle, lalu dari Seattle ke Anchorage. Dari Anchorage kami menyewa RV (Recreational Vehicle) dan kemudian menyetir ke beberapa kota di utara dan selatan Anchorage. 

Ini kali pertama kami menggunakan RV. Minimnya pengalaman membuat kami sempat beberapa kali kebingungan dalam memecahkan masalah-masalah sederhana, seperti membuang (secara benar) air bekas mandi dan cuci piring. Beruntung kami selalu bisa bertanya dan mendapat bantuan. Kami juga harus membiasakan diri untuk hidup dengan minimal dalam hal penggunaan air, gas untuk masak, dan belanja makanan. Semua yang berlebihan cepat sekali terasa dampaknya ketika hidup di ruang yang sedemikian sempit.




Alaska adalah negara bagian yang sangat ramah kepada para pengguna RV. Banyak sekali orang yang menyetir dari 'Lower 48' (sebutan untuk negara-negara bagian yang berada di bawah Alaska), menyeberangi Kanada, dan kemudian menghabiskan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan di Alaska. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang sudah pensiun.

Di setiap kota, bahkan kota-kota kecil, mudah ditemukan RV park atau campground yang bisa dipakai pengguna RV untuk bermalam. Meski demikian, tidak semua tempat-tempat ini nyaman atau aman. Memilih RV park, saya selalu bersandar pada ulasan-ulasan orang di situs-situs travel. Aman dan nyaman jadi keharusan. Ada kamar mandi yang bersih itu penting. Begitu juga dengan colokan untuk listrik dan air sehingga kami tak perlu memakai generator atau takut kehabisan air. RV park dengan tempat untuk cuci baju juga jadi favorit. Apalagi kalau ada tempat bermain untuk anak dan pemandangan cantik di sekitarnya. Kami cukup beruntung bisa menginap beberapa malam di tempat-tempat yang memenuhi semua kriteria itu. Favorit kami adalah Big Bear RV Park di Kota Wasilla, 40 menit di utara Anchorage.

Big Bear RV Park

Big Bear RV Park

Naik RV membuat perjalanan kami sangat fleksibel. Setiap malam kami bisa tidur di tempat yang berbeda tanpa terlebih dahulu kebingungan mencari hotel dan direpotkan oleh jam check-in dan check-out yang terkadang tidak masuk akal. Membawa Lila juga berarti kami bisa makan di mana saja dan kapan saja, tak perlu harus mencari restoran. Dia juga bisa tidur dengan nyenyak (tetap di carseat) selagi kami melakukan perjalanan. Ketika Lila kebosanan dan kami perlu berhenti, kami tinggal berhenti dan ia bisa meluruskan kaki (atau memanjat segala macam) tanpa meninggalkan kendaraan ketika, misalnya, di luar hujan atau dingin. Saya suka fleksibilitas itu.

Tetapi berada di RV selama berhari-hari juga membuat saya jauh lebih menghargai tempat tidur kami yang luas dan dapur kami yang mumpuni di rumah. Terbatasnya ruang kadang menguji kesabaran kami sebagai keluarga. Lila yang sedang aktif-aktifnya senang sekali mengeksplorasi RV. Saya yang kebat-kebit karena meleng sedikit anak itu bisa saja melukai dirinya. Tapi kami berhasil melalui semua tanpa luka fisik dan batin. Kami malah jadi semakin kompak.




Awalnya sulit sekali bagi Lila untuk tidur di RV. Terutama karena di luar selalu masih terang-benderang ketika jam tidurnya tiba. Tapi saya tak mau terlalu kaku soal jam tidur ketika kami berlibur. Saya tak mau kaku soal apapun, sesungguhnya. Jadi kadang Lila tidur jam 8 malam, kadang ia baru terlelap pukul 11 malam. Tak masalah, selama ia sehat dan bahagia.





Mengeksplorasi Alaska dengan RV membuat kami semakin percaya diri dalam bepergian bersama Lila. Sedini mungkin kami ingin mengekspos anak itu kepada berbagai cara orang berlibur dan bertualang. Tentu, keselamatan dan kesehatannya jadi yang utama. Tetapi kami menolak untuk membuat ketakutan dan kekhawatiran menghalangi petualangan-petualangan kami sebagai keluarga.


Comments

Popular Posts