Persahabatan Kue Mangkok dan Sirup Frambozen


Kamu adalah sahabat pertama yang pernah kumiliki
Aku ingat kapan aku memutuskan hal itu
Terlalu jelas
Seakan baru terjadi kemarin

Suatu siang di Cinere
Dua anak perempuan bertelanjang kaki
Dua anak perempuan kesayangan Eyang Putri
Dua anak perempuan yang usianya hanya terpaut 26 hari

Si kriwil yang liar senantiasa tenggelam dalam gelak tawa
Segalanya lucu bagi bocah itu padahal belum lagi ia fasih bicara
Berlari ia, ke sini dan ke sana
Tersungkur jatuh, nyengir sejenak dan kembali menjelajah

Si mungil bermata besar tak mengerti mengapa si keriting selalu pamer gigi
Atau mengapa ia berlari ke sana ke mari
Si mungil bermata besar selalu melangkah hati-hati
Tak mau tersandung, jatuh apalagi

Lalu salah satu Tante favorit dua bocah ingusan itu mengetuk pintu
Dua bocah kecil menyambut buru-buru
“Aku punya kue mangkok dan sirop dingin!” ujar perempuan itu merdu
Satu kue mangkok untukku, satu kue mangkok untukmu

Sirup frambozen yang merah menggoda lalu dituang ke dalam gelas mungil
Tanpa basa-basi kamu raih gelas itu dan menenggaknya habis
Lalu kamu tersenyum lebar di depan mukaku, memamerkan gigi yang seadanya
Manusia kecil yang menyebalkan

Itu baru awalnya
Awal dari begitu banyak keisengan yang kamu arahkan padaku
Awal dari begitu banyak masa-masa menyenangkan yang kita bagi
Awal dari persahabatan yang tiada dua

Kamu ada bersamaku sejak kedua kaki ini baru belajar melangkah
Kamu ada bersamaku ketika imajinasi membuat kita bisa ke mana saja, melakukan apa saja
Ingatkah mi kuning yang kita buat dari benalu Tali Putri?
Ingatkah semua madu yang kita hisap dari bunga-bunga pagoda?

Kamu ada ketika anak laki-laki mulai jadi menarik
Kamu ada ketika teman-teman di sekolah membuatku sedih
Ingatkah semua malam yang kita habiskan untuk mengobrol
saat kita sudah siap tidur, di balik selimut dengan lampu yang telah lama padam?

Ketika mulai remaja pertemuan kita menjadi jarang, namun tak berarti renggang
Segala hal penting akan tetap kita bagi
Kisah jatuh cinta dan patah hati
Musibah dan rejeki, prestasi dan mimpi

Kita bersama-sama belajar untuk melihat dunia dengan apa adanya,
meski dengan dua pasang mata yang berbeda
Rahasia yang kita bagi, rahasia yang kita simpan
Denganmu aku selalu punya sekutu, dunia tak lagi buatku ragu

Kamu adalah sahabat pertamaku
Ketahuilah bahwa kamu adalah salah satu manusia terpenting dalam hidupku
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku
Nestapamu adalah nestapaku

Tujuh tahun lalu dengan mata berbinar kamu bercerita tentang Elvin
Laki-laki gondrong, bertindik, dengan tangan penuh gelang
Laki-laki yang membuatmu tak bisa berhenti tersenyum
Laki-laki yang tak doyan berpura-pura dan sepenuhnya mencintai ketidakwarasanmu

Mengenalkan laki-laki yang berhasil mencuri hati selalu jadi ritual kita
Setelahnya pria-pria malang itu kita bahas habis-habisan
Mengenal Elvin, aku mengerti mengapa senyummu tak kunjung hilang
Bersamanya kamu temukan dirimu, alasan untuk semakin merayakan hidupmu

Elvin yang sudah tidak lagi gondrong akan menikahi si kriwil kesayanganku
Bocah yang 27 tahun lalu merebut sirop frambozenku akan mengucap janji sehidup semati
Ia telah memilih, ia telah dipilih
Apa yang telah dipertemukan oleh Semesta tidak untuk dipisahkan oleh manusia

Semoga hari ini segenap Alam Raya mendengar doaku
Semoga sahabatku mendapatkan awal terindah untuk sisa hidupnya
Semoga Elvin selalu tahu betapa luar biasa perempuan yang dinikahinya
Semoga kebahagiaan dan cinta jadi milikmu, Muthiara

Selalu



Andini Haryani
Houston, 7 Mei 2013


Comments

Popular Posts