Oreo dan Perjalanan Ini
Saya sangat sangat menikmati memiliki anjing sebagai bagian dari keluarga. Satu anjing yang terutama adalah Oreo. Usianya 13 tahun kini. Sudah berhari-hari menolak untuk makan dan bergerak terlalu banyak.
Saya tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi saat ini hal itu belum terjadi. Kematian. Bagian dari kehidupan yang sewajar kelahiran, tetapi lebih sulit untuk dirayakan. Oreo saat ini masih berbagi dunia dengan saya, meski kami terpisah ribuan kilometer. Saya amat sangat merindukannya, namun saya sangat paham jika sudah tiba waktu bagi Oreo untuk melanjutkan perjalanannya.
Saya benci menuliskan kata-kata ini, tetapi saya perlu melakukannya. Paling tidak bagi diri sendiri, sebagai sebuah pengingat bahwa saya hanya punya kemampuan untuk mengirimkan cinta dan cahaya baginya, namun tidak menahan kepergiannya. Jika memang sudah saatnya ia untuk pergi. Seperti semua hal lain di dunia, tidak ada satupun yang benar-benar milik saya. Satu per satu ucapan selamat tinggal akan datang. Beberapa akan lebih berat untuk dilakukan dari yang lain. Lalu apa jadinya jika saya tidak bisa merelakan segala sesuatu yang memang sejak awal bukan milik saya?
Saya mulai meracau dan air mata mulai deras lagi. Harus dihadapi. Sekarang atau nanti, harus dihadapi.
Berikut adalah beberapa tulisan dari bulan Mei di tahun-tahun yang lalu. Saya berniat untuk gencar menulis lagi. Mungkin besok. Mungkin besok saya akan melakukannya. Hari ini saya hanya ingin diam.
11 Mei 2008
Sekarang. Harus Sekarang!
13 Mei 2009
Hari ini, Sebelas Tahun yang Lalu
7 Mei 2011
Selamat Ulang Tahun, Eyang!
Saya tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi saat ini hal itu belum terjadi. Kematian. Bagian dari kehidupan yang sewajar kelahiran, tetapi lebih sulit untuk dirayakan. Oreo saat ini masih berbagi dunia dengan saya, meski kami terpisah ribuan kilometer. Saya amat sangat merindukannya, namun saya sangat paham jika sudah tiba waktu bagi Oreo untuk melanjutkan perjalanannya.
Saya benci menuliskan kata-kata ini, tetapi saya perlu melakukannya. Paling tidak bagi diri sendiri, sebagai sebuah pengingat bahwa saya hanya punya kemampuan untuk mengirimkan cinta dan cahaya baginya, namun tidak menahan kepergiannya. Jika memang sudah saatnya ia untuk pergi. Seperti semua hal lain di dunia, tidak ada satupun yang benar-benar milik saya. Satu per satu ucapan selamat tinggal akan datang. Beberapa akan lebih berat untuk dilakukan dari yang lain. Lalu apa jadinya jika saya tidak bisa merelakan segala sesuatu yang memang sejak awal bukan milik saya?
Saya mulai meracau dan air mata mulai deras lagi. Harus dihadapi. Sekarang atau nanti, harus dihadapi.
Berikut adalah beberapa tulisan dari bulan Mei di tahun-tahun yang lalu. Saya berniat untuk gencar menulis lagi. Mungkin besok. Mungkin besok saya akan melakukannya. Hari ini saya hanya ingin diam.
11 Mei 2008
Sekarang. Harus Sekarang!
13 Mei 2009
Hari ini, Sebelas Tahun yang Lalu
7 Mei 2011
Selamat Ulang Tahun, Eyang!
Comments
Post a Comment