Belize: Negeri Para Petualang - Hari 7 (5 Juli 2011)

Tanpa terasa sudah 7 hari kami berada di Belize. Petualangan-petualangan seru yang kami lakukan dan teman-teman baru yang kami dapatkan, menjadi pengalaman berharga yang membuat hubungan kami semakin dekat sebagai sepasang suami istri dan sahabat. Saya sangat bersyukur.

Di hari terakhir kami di Belize hanya ada satu agenda: pulang kembali ke rumah kami di Houston. Pesawat kami berangkat pukul 11.00 siang dari Belize City. Maka kami memilih untuk terbang ke Belize City dari Caye Caulker dan tidak menumpang taksi air. 

Kami membayar USD131 untuk dua buah tiket ke Belize City. Awalnya kami merasa harga tiket itu terlalu mahal untuk perjalanan yang hanya memakan waktu 12 menit. Tetapi lalu kami melihat pesawat yang akan kami tumpangi dan mengerti mengapa kami perlu membayar sejumlah itu.



Kami berjalan kaki menggotong dua tas besar dari hotel menuju landasan pesawat terbang. Tidak bisa disebut bandara karena tempat itu lebih mirip lapangan sepakbola. 

Pesawat belum tiba kembali dari Belize City ketika kami tiba di landasan. Awan mendung tampak berat menggantungi langit. Hujan segera tiba. Setelah check-in dan menerima lembar untuk pengambilan bagasi (yang sesungguhnya sangat tidak perlu karena hanya kami berdua penumpangnya), kami pun dengan sabar menunggu. 

Tak lama kemudian kami melihat sebuah titik kecil di langit. Lama-kelamaan semakin dekat, namun tidak terlalu bertambah besar. Pesawat tumpangan kami akhirnya mendarat. Seorang perempuan turun dari pesawat. Ia satu-satunya penumpang. Sang pilot tidak turun dari pesawat, menunggu kami untuk naik dan bersiap untuk terbang. Hujan mulai turun.



Pilot mempersilakan Aris duduk di kursi depan. Saya iri sekali. Pesawat itu hanya dapat mengangkut empat orang penumpang, termasuk satu pilot. Kami memakai sabuk pengaman seperti berada di dalam mobil. Segera saja pesawat lepas landas dan dimulailah perjalanan 12 menit melintasi lautan Belize sambil diguyur hujan dan ditiup angin. Meskipun mungil, pesawat Cessna C182 itu tangguh. 



Ternyata hujan sudah mengguyur Belize City sejak malam sebelumnya. Kami mendarat di bandara kota dan bukannya bandara internasional karena hujan yang mengguyur terlalu lebat. Meskipun demikian kami tidak sampai ketinggalan pesawat menuju Houston.

Pengalaman naik pesawat berkapasitas 4 orang itu menjadi pengalaman pertama saya. Dahulu saya pernah terbang dari Kupang ke Larantuka, Nusa Tenggara Timur dengan pesawat kecil, tetapi tidak sekecil Cessna C182. Sungguh menjadi penutup yang tidak terlupakan bagi perjalanan kami di Belize!

Comments

  1. asyiikk bgt yah belize...I wonder when I could get there...:)

    ReplyDelete
  2. Linggar: iya, seru banget! I hope you can visit it soon! :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts