Belize: Negeri Para Petualang - Hari 4 (2 Juli 2011)
Meski berat meninggalkan Parrot Nest dan San Ignacio, saya dan Aris juga sudah tidak sabar untuk menikmati sisi Belize yang lain; laut dan segala keindahan di dalamnya. Pukul 09.00 pagi kami mengucap sampai jumpa kepada segenap penghuni Parrot Nest. Kami akan kembali!
Tujuan kami berikutnya adalah Caye Caulker. Caye berarti pulau dan Caye Caulker adalah pulau yang terkenal di Belize sebagai yang paling santai dan murah. Banyak anak muda dan backpacker memilih Caye Caulker sebagai basis untuk menikmati perairan Belize karena dibanding daerah pantai yang lain, pulau mungil ini adalah yang paling terjangkau.
Pertama-tama kami harus kembali menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 2 jam untuk mencapai Belize City di mana pelabuhan berada. Dari pelabuhan kami menumpang taksi air (USD10/orang) untuk mencapai Caye Caulker.
Dalam perjalanan menuju Belize City kami mampir sebentar ke Belize Zoo. Dari resensi yang saya baca di berbagai media, kebun binatang ini cukup unik dan menarik, walau ukurannya kecil. Saya dan Aris jujur saja sedikit kecewa ketika memasuki kebun binatang ini, karena hewannya yang kurang beragam dan jumlahnya sangat sedikit. Ternyata setelah kami membaca informasi mengenai Belize Zoo, semua binatang yang ada di dalamnya adalah binatang-binatang yang diselamatkan karena sakit atau terluka. Kami angkat topi untuk upaya mereka.
Belize Zoo unik karena upaya untuk membawa hutan ke dalam kebun binatang. Kandang-kandangnya dibuat senyaman dan semirip mungkin dengan habitat asli si binatang. Tumbuh-tumbuhan khas Belize memenuhi setiap sudut kebun binatang membuat pengunjung berpikir bilamana sebenarnya binatang-binatang lah yang sedang menonton mereka dan bukan sebaliknya.
Memasuki kebun binatang kami langsung disambut seekor ular jinak yang segera saja dikalungkan sang pawang kepada Aris. "Ular ini adalah ular peremuk tulang," jelasnya. Ketika itu sang ular sedang sibuk memutari pinggang suami saya tercinta. Kami langsung menyerahkan ular itu kembali kepada si pawang.
Di dalam Belize Zoo kami bertemu tapir, burung-burung asli Belize, monyet, rusa, kura-kura, buaya, babi hutan, dan jaguar. Semuanya adalah binatang asli Belize. Untuk USD50 pengunjung dapat merasakan pengalaman tiada dua bersama jaguar bernama Junior. Junior akan menjilat kepala dan dahi pengunjung itu, setelah sebelumnya jungkir balik di hadapan mereka. Jangan khawatir, pengunjung yang menginginkan pengalaman bersama Junior itu akan berada di dalam kandang kecil bersama sang pawang. Junior akan dipancing dengan daging ayam untuk melakukan atraksi dan kemudian naik ke atas kandang untuk menjilati kepala orang itu. Saya sama sekali tidak tertarik, terima kasih.
Dari Belize Zoo kami langsung ke pelabuhan dan menumpang taksi air bersama kurang lebih 30 orang lainnya. Perjalanan itu memakan waktu hampir 1 jam dan ketika kami tiba di Caye Caulker Festival Lobster menyambut kami. Caye Caulker yang kami kira akan sepi dan tenang hari itu ramai dan tidak menyenangkan. Kami sempat merasa salah pilih tempat. Meskipun demikian kami sempat menikmati lobster panggang yang lezat di festival tersebut.
Kami menginap di Tree Tops Guesthouse dan memutuskan untuk segera saja beristirahat karena esok harinya kami akan pergi menyelam untuk pertama kalinya di laut lepas. Hore!
Tujuan kami berikutnya adalah Caye Caulker. Caye berarti pulau dan Caye Caulker adalah pulau yang terkenal di Belize sebagai yang paling santai dan murah. Banyak anak muda dan backpacker memilih Caye Caulker sebagai basis untuk menikmati perairan Belize karena dibanding daerah pantai yang lain, pulau mungil ini adalah yang paling terjangkau.
Pertama-tama kami harus kembali menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 2 jam untuk mencapai Belize City di mana pelabuhan berada. Dari pelabuhan kami menumpang taksi air (USD10/orang) untuk mencapai Caye Caulker.
Dalam perjalanan menuju Belize City kami mampir sebentar ke Belize Zoo. Dari resensi yang saya baca di berbagai media, kebun binatang ini cukup unik dan menarik, walau ukurannya kecil. Saya dan Aris jujur saja sedikit kecewa ketika memasuki kebun binatang ini, karena hewannya yang kurang beragam dan jumlahnya sangat sedikit. Ternyata setelah kami membaca informasi mengenai Belize Zoo, semua binatang yang ada di dalamnya adalah binatang-binatang yang diselamatkan karena sakit atau terluka. Kami angkat topi untuk upaya mereka.
Belize Zoo unik karena upaya untuk membawa hutan ke dalam kebun binatang. Kandang-kandangnya dibuat senyaman dan semirip mungkin dengan habitat asli si binatang. Tumbuh-tumbuhan khas Belize memenuhi setiap sudut kebun binatang membuat pengunjung berpikir bilamana sebenarnya binatang-binatang lah yang sedang menonton mereka dan bukan sebaliknya.
Memasuki kebun binatang kami langsung disambut seekor ular jinak yang segera saja dikalungkan sang pawang kepada Aris. "Ular ini adalah ular peremuk tulang," jelasnya. Ketika itu sang ular sedang sibuk memutari pinggang suami saya tercinta. Kami langsung menyerahkan ular itu kembali kepada si pawang.
Di dalam Belize Zoo kami bertemu tapir, burung-burung asli Belize, monyet, rusa, kura-kura, buaya, babi hutan, dan jaguar. Semuanya adalah binatang asli Belize. Untuk USD50 pengunjung dapat merasakan pengalaman tiada dua bersama jaguar bernama Junior. Junior akan menjilat kepala dan dahi pengunjung itu, setelah sebelumnya jungkir balik di hadapan mereka. Jangan khawatir, pengunjung yang menginginkan pengalaman bersama Junior itu akan berada di dalam kandang kecil bersama sang pawang. Junior akan dipancing dengan daging ayam untuk melakukan atraksi dan kemudian naik ke atas kandang untuk menjilati kepala orang itu. Saya sama sekali tidak tertarik, terima kasih.
Dari Belize Zoo kami langsung ke pelabuhan dan menumpang taksi air bersama kurang lebih 30 orang lainnya. Perjalanan itu memakan waktu hampir 1 jam dan ketika kami tiba di Caye Caulker Festival Lobster menyambut kami. Caye Caulker yang kami kira akan sepi dan tenang hari itu ramai dan tidak menyenangkan. Kami sempat merasa salah pilih tempat. Meskipun demikian kami sempat menikmati lobster panggang yang lezat di festival tersebut.
Kami menginap di Tree Tops Guesthouse dan memutuskan untuk segera saja beristirahat karena esok harinya kami akan pergi menyelam untuk pertama kalinya di laut lepas. Hore!
Comments
Post a Comment