Belize: Negeri Para Petualang - Hari 1 (29 Juni 2011)

Terobsesi dengan cuaca adalah apa yang terjadi di Amerika Serikat. Ramalan cuaca berlangsung setiap saat, untuk setiap kode pos. Ketika di luar terlihat rintik-rintik air apa yang segera dilakukan? Melihat situs weather channel  dan memastikan bahwa memang sungguh-sungguh gerimis yang terjadi di luar sana. 

Maka yang kami lakukan sebelum berangkat ke Belize adalah juga memastikan cuaca di tempat tujuan. Weather Channel meramalkan badai tropis di Meksiko dan sekitarnya. Termasuk Belize. Kami hanya bisa berdoa untuk sesuatu yang berbeda. Walau sebenernya dalam hati saya sama sekali tidak keberatan untuk bertemu hujan. Sudah terlalu lama tidak bersua.

Tiba di Belize City pukul 10.25 pagi, awan gelap dan William Hoffman menyambut kami. William adalah pengemudi yang akan membawa kami dengan mobil tuanya ke San Ignacio yang terletak di sebelah barat Belize. Perjalanan itu kami tempuh dalam waktu hampir 2 jam, dengan William yang tak henti-hentinya bercerita dan bertanya. Pria asal Belanda itu sudah belasan tahun tinggal di Belize. Ia pindah dari negaranya setelah bertahun-tahun bekerja di pabrik album foto dan merasa sudah waktunya melakukan hal yang lebih bermakna bagi hidupnya. Maka ia menjadi penduduk Belize dan mengantar-jemput tamu dari berbagai belahan dunia. Ia mengaku bahagia.

Jalan masuk menuju hotel kami
Kamar kami
William mengantar kami ke Parrot Nest Lodge, hotel yang akan menjadi "rumah" selama 4 hari 3 malam  di San Ignacio. Saya memilih hotel ini karena resensinya yang sangat baik di situs-situs perjalanan seperti Tripadvisor dan Lonely Planet.

Parrot Nest membuat saya dan suami tidak ingin pulang. Kamar kami yang berada di atas pohon, sangat mungil dan sederhana, namun nyaman. Kami berbagi kamar mandi dengan tamu-tamu lainnya, namun hal itu malah membuat pengalaman menginap di sana semakin menyenangkan. Setiap pagi dan malam kami serta tamu-tamu yang lain berkumpul di common room untuk menikmati sarapan dan makan malam yang dibuat oleh Neda, sang juru masak yang sangat berbakat. Di common room kami juga menghabiskan waktu memandangi alam dan binatang-binatang.

Common room tempat kami makan dan bersantai bersama tamu-tamu lain
Sungai Mopan mengalir tepat di belakang hotel dan tamu-tamu dipersilakan untuk melakukan river tubing dengan ban-ban besar yang tersedia. Kadang anjing peliharaan pemilik hotel pun akan menemani para tamu menyusuri sungai. Di pagi hari iguana-iguana besar akan turun dari pohon-pohon di area hotel karena Neda memberikan sisa potongan buah dari sarapan kami. Di malam hari ketika matahari mulai terbenam mendadak lapangan di belakang hotel akan dipenuhi cahaya dari ratusan kunang-kunang yang beterbangan dengan lincah. Magis!

Cahal Pech
Cahal Pech
Hari pertama kami di Belize diisi dengan mengunjungi Cahal Pech, situs bangunan purbakala dari kebudayaan Maya. Suku Maya dahulu mendiami Amerika Tengah dan Meksiko, menyisakan sisa-sisa kebesaran masa lalu yang hingga kini masih dijaga dengan apik oleh masyarakat setempat. Cahal Pech termasuk bangunan peninggalan Maya berukuran kecil. Terdiri atas 7 plaza dan lebih dari 30 struktur bangunan, termasuk kuil, Cahal Pech dahulu adalah sebuah tempat tinggal sebuah keluarga Maya yang kaya raya. (Harga tiket masuk USD10).



Kami menutup hari pertama di Belize dengan bersantai di hotel. Tertidur di atas hammock atau tempat tidur gantung ditemani sinar mentari sore hari, angin yang sepoi-sepoi dan suara burung adalah kegiatan paling sempurna untuk menutup hari pertama kami di Belize.

Comments

Popular Posts