Penunggang Ombak

Laut lepas adalah taman bermainnya
Ombak yang bergulung sempurna membuatnya hidup
Matanya berbinar, hatinya berdebar
Ia terlahir untuk menunggang ombak

Kali pertama berjumpa dengannya ia bercerita tentang papan dan ombak
Tentang hidup yang dijalaninya di atas laut, bersama laut
Sungguh tidak ada cinta yang lebih sempurna
Ia membuatku ingin tahu rasanya menjadi dia

Lebih dari separuh abad usia, semangatnya tidak lebih dari satu per empat
Biar laut jadi saksi, semangat itu membuatnya muda meski rambut sudah tiada
Dan tidak pernah kutemukan jiwa yang lebih menarik, lebih bebas, lebih luas
Penunggang ombak tidak pernah kehabisan nafas, meski ia membaginya dengan angin dan air

Hampir 6 tahun sudah aku mengenalnya, hanya 2 kali kami berjumpa
Pertemuan yang selalu istimewa, karena rentetan cerita dan tawa
Ia sahabat yang buta bahwa semangatnya menginspirasiku dengan hebat
Jika bisa secuil saja aku rasakan cintanya pada ombak, sebut aku manusia paling beruntung

Penunggang ombak kini sedang kembali menjelajah Mentawai
Kepulauan kecil di utara Indonesia yang disebutnya rumah
Akhir tahun giliran Papua Barat dan entah mana lagi
Diam-diam kutitipkan separuh hatiku untuk disebar ke setiap penjuru laut

Selamat malam, Penunggang Ombak
Sampai kita berjumpa lagi
Rentetan cerita dan tawa akan jadi bagian paling kutunggu
Biar kudapatkan setetes saja semangat dari laut birumu



Andini Haryani
17 Juni 2011

Comments

Post a Comment

Popular Posts