Hari Minggu di Senayan

Saya benar-benar sudah ada di Indonesia.

Hari Minggu lalu sahabat suami saya menikah. Kedua mempelai berdarah Padang, maka upacara pernikahan juga diramaikan dengan tarian dan tata cara Padang.





Menarik sekali. Warna-warna yang dipilih sungguh meriah, tari-tariannya semarak dan makanannya luar biasa! Menurut saya Sate Padang dan Nasi Kapau adalah dua dari banyak jenis makanan terenak yang ada di Negeri ini. Tentunya kedua makanan itu tersaji di acara hari Minggu lalu.


Resepsi pernikahan sang teman dilaksanakan di Hotel Mulia tepat pukul 19.00, berbarengan dengan pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Filipina. Jalanan macet parah.

Tim Nasional Indonesia sedang menjadi kesayangan seluruh bangsa karena di pertandingan perebutan piala AFF 2010 ini mereka "mendadak" bermain dengan baik, bahkan tidak pernah kalah. Kini semua orang ingin nonton bola di Gelora Bung Karno, Senayan untuk memberikan dukungan kepada tim Indonesia tercinta. Tidak ada yang salah dengan itu, tentu saja. Bagi saya prestasi tim sepakbola itu pun sangat membanggakan, meski saya tidak akan pura-pura mengerti atau menyukai olahraga sepakbola.

Di hari Minggu lalu itu Indonesia menang 1-0 lawan Filipina. Suporter Indonesia tumpah ruah dari Gelora Bung Karno dengan kebanggaan yang membuncah terhadap tim nya.

Sayangnya, kelakukan beberapa suporter di jalan tak ubahnya orang-orang yang lahir-batin berniat untuk mempermalukan bangsanya. Motor-motor membawa bendera Indonesia dengan ukuran besar lalu menerobos lampu merah atau seenaknya memotong jalan orang. Anak-anak SMP atau mungkin SD bergelayutan di angkot dan metro mini, duduk di atas atapnya, membawa bendera Indonesia, sambil teriak-teriak menyanyikan "Garuda di Dadaku". Laporan dari dalam Gelora Bung Karno bahkan mengatakan bahwa suporter Indonesia mengintimidasi tim lawan lewat teriakan-teriakan dan gestur yang kasar. Apakah itu perlu?

Saya ada di Indonesia.




Comments

Popular Posts