Aris, Masakan Padang dan Para Sahabat

Ada dua hal yang -bagi saya- instan mengingatkan pada rumah. Pada Indonesia. Satu adalah makanan dan yang kedua adalah berkumpul dengan sesama orang-orang Indonesia. Di ulang tahun suami saya yang ke 27 di bulan Oktober ini, dua hal itu yang saya berikan kepadanya.

Suami saya adalah pecinta masakan Padang. Rendang dan sambal ijo adalah yang terutama. Maka saya memutuskan untuk membuat dua masakan itu. Sebenarnya gulai otak dan sambal ijo adalah makanan favorit suami saya, tetapi sulit sekali menemukan otak sapi di negara ini, lagipula kolesterolnya terlalu tinggi. Saya ingin merayakan pertambahan umurnya, bukan menguranginya.




Nah, masalahnya adalah saya sama sekali tidak tahu bagaimana cara membuat rendang dan sambel ijo, selain menggunakan bumbu instan. Untungnya, seorang teman baik di sini memiliki kemampuan masak yang luar biasa dan dia bersedia membantu saya. Diberkatilah kebaikannya, karena pada akhirnya dia lah yang melakukan semua kegiatan memasak dan saya cukup menjadi asisten serta pemerhati. Lumayanlah, sekarang saya jadi tahu bahwa dibutuhkan serai, daun jeruk dan jahe untuk memasak rendang.



Selain rendang dan sambel ijo, si teman juga membuatkan kami sepanci besar gulai "daun singkong". Berhubung sulit menemukan daun singkong, maka ia menggunakan daun kale yang rasa dan teksturnya mirip-mirip. Kemudian giliran saya menunjukkan kebisaan memasak dengan membuat macaroni schotel dan tiramisu. Dari makanan yang dibuat, kelihatan kan mana yang benar-benar ahli memasak dan mana yang pemula?



Acara di Sabtu siang itu berjalan sederhana dan menyenangkan. Terima kasih kepada semua sahabat yang telah menyempatkan datang dan terutama terima kasih kepada Andri yang telah memasakkan rendang, gulai dan sambel ijo yang sangat lezat. Anda sungguh berbakat, Teman!








Comments

Popular Posts