Tiga Puluh: Gemah Ripah Loh Jinawi
30 (Tiga Puluh)
Saya mencintai Indonesia karena...
kesuburan tanahnya.
Tidak berlebihan ketika mereka bilang Indonesia tanahnya subur, gemah ripah loh jinawi. Ketika saya baru pindah rumah (finally my own house), saya bercita-cita untuk menanam pohon yang menandakan bermulanya kehidupan saya di rumah ini. Ide awalnya adalah pohon mangga, karena hampir semua orang suka mangga. Berguna toh? Namun karena berbagai keterbatasan, akhirnya rencana menanam pohon itu tinggal kenangan, sampai suatu hari, ketika keluarga besar saya makan kelengkeng yang sangat enak, besar, juicy, dan manis. Saya kemudian iseng menanam beberapa biji di halaman rumah. hHri berbilang minggu, saya menginap di rumah orang tua sebulan karena suami saya tugas ke luar kota. Ketika kembali ke rumah, voila! Tunas kecil itu sudah tumbuh menjadi batang dan daun. Masih rapuh memang, namun menakjubkan! Saya tidak menyangka menanam biji di pekarangan sendiri bisa berhasil. Teringat dulu di Belanda, tidak semua orang bisa menanam buah di pekarangannya sendiri.
Memang, kesuburan tanah Indonesiaku tak ada tandingannya.
Lasti Martina
Lasti adalah ibu dari dua putri cantik, yaitu Sunrise dan Star. Ia juga memiliki usaha sendiri di bidang makanan, tepatnya cokelat. Cek websitenya: http://momochoco.com/
Saya mencintai Indonesia karena...
kesuburan tanahnya.
Tidak berlebihan ketika mereka bilang Indonesia tanahnya subur, gemah ripah loh jinawi. Ketika saya baru pindah rumah (finally my own house), saya bercita-cita untuk menanam pohon yang menandakan bermulanya kehidupan saya di rumah ini. Ide awalnya adalah pohon mangga, karena hampir semua orang suka mangga. Berguna toh? Namun karena berbagai keterbatasan, akhirnya rencana menanam pohon itu tinggal kenangan, sampai suatu hari, ketika keluarga besar saya makan kelengkeng yang sangat enak, besar, juicy, dan manis. Saya kemudian iseng menanam beberapa biji di halaman rumah. hHri berbilang minggu, saya menginap di rumah orang tua sebulan karena suami saya tugas ke luar kota. Ketika kembali ke rumah, voila! Tunas kecil itu sudah tumbuh menjadi batang dan daun. Masih rapuh memang, namun menakjubkan! Saya tidak menyangka menanam biji di pekarangan sendiri bisa berhasil. Teringat dulu di Belanda, tidak semua orang bisa menanam buah di pekarangannya sendiri.
Memang, kesuburan tanah Indonesiaku tak ada tandingannya.
Lasti Martina
Lasti adalah ibu dari dua putri cantik, yaitu Sunrise dan Star. Ia juga memiliki usaha sendiri di bidang makanan, tepatnya cokelat. Cek websitenya: http://momochoco.com/
Comments
Post a Comment