Dua Puluh Sembilan: Kreatifitas dalam Setiap Kerajinan Tangan

29 (Dua Puluh Sembilan)


Saya mencintai Indonesia karena..
kerajinan tangan dari berbagai daerah Indonesia.

Saya sangat menyukai segala sesuatu berbau seni. Apalagi seni budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Mungkin kecintaan terhadap budaya Indonesia ini juga dipengaruhi latar belakang saya yang memiliki Ibu seorang Antropolog. Ketika saya kecil Ibu sedang sibuk-sibuknya meneliti tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sewaktu Ibu saya sedang menelusuri pedalaman-pedalaman untuk mencari kebudayaan yang belum terungkap, saya pun ikut menyertainya. Di situlah mata saya “terbelalak” melihat indahnya kesenian dan budaya yang ada di Indonesia. Ditambah lagi saya sering diberi bacaan mengenai legenda rakyat secara gratis oleh teman Ibu. Makin tertarik saya dengan budaya Indonesia, bukan dengan ilmu antropologi-nya (haha), saya lebih melihatnya dari sisi seni.

Tidak lepas dari seni, beranjak dewasa, ditambah saya ini adalah perempuan yang suka bereksperimen dengan gaya, sudah sewajarnya saya kemudian menjadi sangat cinta dengan fashion. Ya sudah pasti tentu saya suka dengan segala hal mengenai fashion, seperti yang ada di majalah-majalah semacam Vogue, ELLE, dan banyak lagi. Nah, semenjak saya tahu bahwa passion saya di dunia ini, semakin cinta juga saya terhadap produk kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Hampir semua teman-teman dekat saya tahu kalau saya ini adalah penggemar barang-barang etnik. Mungkin memang hobi saya belanja, tapi untuk produk kerajinan tangan Indonesia yang kreatif, saya belanja bukan hanya karena ingin memiliki produknya, tapi juga menghargai pengrajinnya betapa kreatifnya otak dan tangan mereka untuk memiliki ide membuat produk seperti kalung dari kerang atau dari perca kain lama, dan lain sebagainya.

Omong-omong tentang kain, kain-kain tradisional seperti batik, lurik, tenun dan kain lainnya dari Jawa, Bali, NTB, NTT, juga Kalimantan selalu mengagumkan bagi saya. Memang saya sendiri adalah seorang kolektor kain. Kebetulan akhir tahun lalu, saya berkesempatan untuk menikmati pulau Lombok. Dan secara langsung saya melihat pembuatan kain-kain tenun yang indah itu. Tak habis pikir, dari gulungan benang bisa menjadi kain dengan aneka motif yang cantik. Dengan tingkat kesulitan dan perlu ketelitian yang tinggi dalam membuatnya, kain-kain itu dapat dibeli dengan harga yang mudah dijangkau.

Memang Indonesia ini adalah Negara kepulauan yang “Wow!”. Tak henti-hentinya saya berdecap kagum ketika melihat kerajinan tangan yang ada di Indonesia seperti Yogyakarta, Bali dan daerah lainnya. Masih banyak lagi tempat di Indonesia yang harus dikunjungi. Saya semakin tak sabar untuk melihat “kejutan” lainnya.


Vega Alfirina Afidick

Vega adalah seorang fashion stylist yang saat ini berdomisili di Houston dan tak henti-hentinya berkarya bersama sang suami yang seorang fotografer.

Comments

Popular Posts