Tujuh: Terpikat Masuk Perangkap*

7 (Tujuh)


Saya cinta Indonesia karena...
inspirasi, kopi dan spiritualitas yang diapresiasi.

Ismail Marzuki pernah menulis salah satu lagu terindah yang berjudul "Juwita Malam". Lagu ini bisa (dan pernah) dinyanyikan tanpa batasan genre, mulai dari pop, keroncong, sampai jazz. Liriknya bercerita tentang harapan bertemu lagi dengan seseorang yang istimewa suatu saat nanti, in a romantic but not disgusting kind of way. Gue suka sekali sama lagu ini.

Ismail Marzuki adalah salah satu seniman terhebat yang pernah dimiliki Indonesia, tetapi bukan hanya beliau yang pantas mendapat rasa hormat dan kagum. Pramoedya Ananta Toer, N.H Dini, Seno Gumira Ajidarma, Lilis Suryani, Remy Silado, Henk Ngantung, dan Sapardi Djoko Damono mengajarkan berbagai hal ke gue lewat karya-karya mereka. Karena mereka lah gue bangga menjadi salah satu orang yang lahir di Indonesia, negara tempat mereka hidup dan berkarya.

Kalau banyak orang mencintai Indonesia karena makanan-makanannya, gue punya alasan lain, yaitu karena Indonesia adalah rumah dari berbagai minuman, dari yang sehat sampai yang 100% kadar alkoholnya! YEAAAH! Tapi, kopi Indonesia yang paling top. Kalau ada uang lebih, gue bahkan sudah berpikir untuk mencoba seluruh kopi dari sepelataran Nusantara suatu hari nanti. Sampai sejauh ini yang pernah gue cicipi adalah Kopi Aceh, Bali, Toraja dan Jawa. Soal merek, 'Kapal Api' adalah yang paling mewakili Indonesia... It's good!

Terakhir, namun teramat penting. Gue cinta Indonesia karena keragaman dalam hal spiritualitas. Gue merasa sangat beruntung karena lahir di negara di mana spiritualitas bukan sesuatu yang aneh.

*Judul diambil dari lirik lagu Juwita Malam karya Ismail Marzuki


Patricia Adele

Pat adalah seorang desainer grafis berbakat dan pemilik blog: http://www.luminouspat.blogspot.com/. Ia mencintai Indonesia, namun (ia merasa) cintanya masih bertepuk sebelah tangan.

Comments

Popular Posts