Ki Hadjar Dewantara dalam 557 Halaman
Bertambah lagi koleksi buku tua saya! Buku memang hadiah terbaik yang bisa diberikan seorang kepada lainnya.
Setelah lebih dari sebulan saya mengganggu Rezanov dengan pertanyaan tentang buku kumpulan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang diterbitkan pada tahun 1961, pada akhirnya teman saya itu terketuk hatinya (atau mungkin sudah tidak tahan dengan pertanyaan yang bertubi-tubi?). Buku yang awalnya ingin saya beli lewat bantuannya yang sering berburu barang-barang bekas, malah kemudian diberikan kepada saya sebagai hadiah.
Lewat teman yang baru saja berlibur di Jakarta dan minggu lalu kembali ke Houston, Rezanov menitipkan buku itu, terbungkus kertas kado Snow White warna biru muda. Bersama buku itu juga disertakan dua buah kaos GRIBS dari Mas Rezy (terima kasih, Mas!). Benar-benar kejutan yang menyenangkan!
Buku itu sudah kusam, tidak memiliki sampul aslinya dan nampaknya pernah basah kuyup terkena air. Tapi buku yang hanya 5 tahun lebih muda dari ibu saya itu berhasil melewati berbagai peristiwa dan kini berada di tangan saya. Bukankah itu luar biasa?
Setengah mati saya ingin membaca buku ini sampai habis, namun melakukan hal itu berarti juga mungkin membuat halaman-halamannya copot dan bahkan hancur. Sepertinya saya harus hati-hati. Sangat hati-hati, karena isi buku ini terlalu luar biasa untuk dilewatkan. Terima kasih, Rezanov!
Karja Ki Hadjar Dewantara, Hal. 4
Setelah lebih dari sebulan saya mengganggu Rezanov dengan pertanyaan tentang buku kumpulan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang diterbitkan pada tahun 1961, pada akhirnya teman saya itu terketuk hatinya (atau mungkin sudah tidak tahan dengan pertanyaan yang bertubi-tubi?). Buku yang awalnya ingin saya beli lewat bantuannya yang sering berburu barang-barang bekas, malah kemudian diberikan kepada saya sebagai hadiah.
Lewat teman yang baru saja berlibur di Jakarta dan minggu lalu kembali ke Houston, Rezanov menitipkan buku itu, terbungkus kertas kado Snow White warna biru muda. Bersama buku itu juga disertakan dua buah kaos GRIBS dari Mas Rezy (terima kasih, Mas!). Benar-benar kejutan yang menyenangkan!
Buku itu sudah kusam, tidak memiliki sampul aslinya dan nampaknya pernah basah kuyup terkena air. Tapi buku yang hanya 5 tahun lebih muda dari ibu saya itu berhasil melewati berbagai peristiwa dan kini berada di tangan saya. Bukankah itu luar biasa?
Setengah mati saya ingin membaca buku ini sampai habis, namun melakukan hal itu berarti juga mungkin membuat halaman-halamannya copot dan bahkan hancur. Sepertinya saya harus hati-hati. Sangat hati-hati, karena isi buku ini terlalu luar biasa untuk dilewatkan. Terima kasih, Rezanov!
"Pengadjaran nasional itulah pengadjaran jang selaras dengan penghidupan bangsa (maatschappelijk) dan kehidupan bangsa (cultureel). Kalau pengadjaran bagi anak-anak kita tidak berdasarkan kenasionalan, sudah tentu anak-anak kita tak akan mengetahui keperluan kita, lahir, maupun batin; lagi pula tak mungkin anak-anak itu mempunyai rasa tjinta bangsa dan makin lama makin terpisah dari bangsanja, sehingga kemudian barangkali menjadi lawan kita."
Karja Ki Hadjar Dewantara, Hal. 4
aaaaw awesome bgt bukunya! nyari dimanaa? worth it bgt pasti smpe dapet :))
ReplyDeleteHai Sassa! Iya, bukunya keren banget! Temenku katanya nyari di daerah Blok M, tapi gak tau juga tepatnya di mana. Kalau gak ada dia, kayanya susah nemu buku ini. Hehehe..
ReplyDeletediiin, di pasar jumat di deket busway stop ada toko buku kecil jual buku2 tua gitu.. gw baru lewat doang sih. planning to go there next week! aaaahhh EXCITED!
ReplyDeleteWah, Mba, kalo bukunya keren2, kabarin yaaa.. :D
ReplyDelete