Tokoh-tokoh Setahun Terakhir
Ditulis pada tanggal 31 Oktober 2009, dengan revisi dan edit hingga 28 Desember 2009.
Rasanya harus kutulis sekarang. Sebelum waktuku tersita untuk hal-hal lain dan pada akhirnya aku harus menyesal karena surat ini tidak pernah berhasil ditulis. Karena surat ini penting. Sangat penting.
Tepat satu tahun yang lalu, di bulan Oktober 2008, aku bertemu dengan seseorang yang merubah hidupku. Namanya FX Harsono. Kemudian aku memanggilnya dengan sebutan “Pak Har”.
Entah bagaimana, sepupuku dan pacarnya, Muti dan Elvin memintaku menjadi penulis naskah bagi project Pak Har saat itu. Ia ingin membuat sebuah video dokumenter tentang tragedi Mei 1998. Aku menyanggupinya. Sebuah project yang menarik dan berbeda dari yang biasanya aku kerjakan, pikirku waktu itu. Nama FX Harsono sendiri menjadi daya tarik terbesar dari project itu. Belakangan Pak Har sendiri menjadi seseorang yang sangat aku hormati secara personal. Ngobrol dengannya selalu menyenangkan. Terima kasih, Pak Har untuk kesempatan berkarya bersama dan berbagai cerita seru yang bapak bagi dengan aku.
Anyway, kembali kepada project tadi, maka datanglah aku ke Rapat Bersama sebelum produksi dimulai. Lokasinya di Black Canyon Coffee, Cipete. Untuk pertama kalinya aku akan bertemu dengan teman-teman lain yang juga mengerjakan project itu.
Beberapa wajah dapat kukenali dengan segera, seperti Elvin, Kadek dan Dewi. Cukup kaget juga ketika bertemu Dewi, karena sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengannya. Kita kenal sejak kecil ya, Wi? Tapi ya tidak pernah cukup dekat. Bertukar kata pun jarang sekali. Kami berdua memang tidak pandai berbasa-basi. Selain tiga orang itu, lainnya adalah wajah-wajah asing. Muti saat itu sedang ke luar kota, maka Elvin adalah produser kami.
Untuk pertama kalinya aku merasakan ritual shooting yang biasa dijalankan sepupuku dan teman-temannya. Berangkat pagi, dijemput oleh satu mobil dan berbagi ruang sepanjang hari bersama crew yang lain. Di sela shooting yang dilakukan di Klender, Jakarta Timur, seorang teman dari Muti dan Elvin datang ke lokasi. Namanya Kaket. Datang dengan motornya, ia langsung saja bicara dengan Dewi soal kamera dan fotografi. Ada kilau di matanya selama bicara tentang dua hal itu. Aku hanya memperhatikan dari jauh.
Perjalanan project ini cukup panjang dan berliku. Pada akhirnya, aku jadi bertemu dan kenal dengan satu tokoh lagi, namanya Dibyo. Lengkapnya Dibyokusumo Hadipamenang. Nama itu seakan diimpor langsung dari era ‘70an. Ia adik kelas pacarku (saat kalian membaca tulisan ini, ia sudah menjadi suamiku) waktu di SMA dan namanya sudah sering aku dengar dari teman-teman yang lain, tapi baru lewat project Pak Har itu perkenalan terjadi.
Lalu last but not least, Ika dan Acid. Sesungguhnya aku lupa kapan tepatnya kita berkenalan, Ka. Tapi kamu seakan satu paket dengan Dibyo dan Muti selalu bicara tentangmu, maka sudah sewajarnya kita kemudian jadi saling kenal.
Surat ini adalah tentang kalian, untuk kalian.
Bagaimana Pak Har merubah hidupku? Mudah saja. Ketika ia memutuskan membuat project itu dan pada akhirnya membentuk tim, maka hidupku sesungguhnya sudah berubah.
Muthiara Rievana adalah sepupuku. Aku lebih tua hampir sebulan darinya dan ia adalah manusia yang selalu ada dalam perjalanan hidupku. Sebelumnya pertemuan kami hanya terjadi sesekali dalam beberapa bulan, tapi segala yang terjadi dalam hidupku selalu aku ceritakan padanya. Begitupun sebaliknya.
Kami sering bertengkar ketika kecil, tapi juga selalu bermain bersama. Dari kecil sudah terlihat perbedaan karakter yang kami miliki. Ia bagaikan matahari yang tidak pernah berhenti menyinari sekelilingnya. Ia adalah anak yang bahagia dan lucu dengan rambut keritingnya. Bandel setengah mati hingga terlalu sering terluka, terlibat masalah di sekolah, bahkan sampai tidak naik kelas. Aku benar-benar kebalikannya. Aku adalah anak yang selalu bermain aman dan takut risiko. Kehadiran Muti membuat hidupku lebih berwarna. Muti membuatku ingin menjadi orang yang lebih santai. Ia melakukannya seumur hidupku.
Aku mengagumimu, Muti ku sayang. Tahukah kamu? Dari sejak kita balita hingga hari ini, aku mengagumimu. Kamu yang memiliki sejuta teman, kamu yang memiliki cara untuk merangkul orang lain, kamu yang selalu memikirkan orang lain, namun juga terlalu sibuk untuk bisa dapat melakukan semua kebaikan untuk orang lain, kamu yang lucu, kamu yang pintar, kamu yang tegas, kamu yang pemberang, kamu yang tangguh, tetapi juga sangat perasa, aku mengagumimu dan aku mencintaimu. Jangan pernah berubah.
Selain menjadi sangat dekat dengan Muti, project Pak Har juga membuatku dekat dengan Adnyani Dewi. Kami satu TK, keluarga kami bersahabat, tapi kami tak pernah benar-benar berteman. Gara-gara project ini aku baru tahu kalau dia sebenarnya bisa ngomong, memiliki hati yang sangat baik dan sangat berbakat.
Dewi kini adalah sahabatku. Salah satu sahabat terbaik dalam hidupku. Mulai setahun yang lalu entah berapa sering kami menghabiskan waktu bersama. Ketika akhirnya aku, Muti dan Dewi menjadi sangat dekat, maka aku menemukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah aku dapatkan. Pertemanan kami begitu natural, begitu mudah, begitu menghangatkan. Bahkan ibuku mengatakan bahwa aku terlihat lebih bahagia ketika bersama kalian.
Wi, seperti yang pernah aku katakan, kamu istimewa. Terima kasih karena sudah selalu menjadi teman yang baik, teman yang lucu dan lembut hati. Jangan pernah berubah, selalu jadi Dewi yang seperti itu ya. Dewi yang seperti kucing, suka mencium segala sesuatu, meski seringkali tidak perlu. Bersama elo adalah sesuatu yang sangat natural, wi.. Semua obrolan yang kita bagi, semua tawa, semua air mata, semua perjalanan-perjalanan di dalam mobil, termasuk ketika kita sedang dalam misi pengejaran si angkot tabrak lari, semua istimewa dan tidak akan gue lupa. Entah mengapa kita membuang-buang 20 tahun lebih untuk hanya saling tahu nama dan tidak sungguh-sungguh berteman.
Elvin Martunus adalah pacar Muti. Pertemuan dengannya di acara-acara keluarga selalu biasa-biasa saja. Sedikit basa-basi dan haha-hihi. Project Pak Har-lah yang membuat kami menjadi jauh lebih dekat.
Dari semua laki-laki yang pernah dekat dan dipacari Muti, Elvin adalah favoritku. Sejak dulu, bahkan sebelum kami benar-benar dekat. Elvin adalah manusia yang tidak takut menjadi dirinya sendiri, sama seperti Mbak Muti-nya. Tetapi yang membuat Elvin menjadi sangat istimewa adalah kebaikan dan kerendahan hatinya. Ia adalah teman yang selalu berusaha ada jika temannya sedang kesusahan dan ia bersorak lebih kencang ketika temannya mendapatkan berita baik. Ia juga tak takut mengatakan kejujuran, meski kadang menohok bagi si lawan bicara. Keterusterangan adalah trademark nya, meski tak jarang ia sulit menolak permintaan orang.
Vin, buat gue loe bukan cuma pacarnya Muti lagi sekarang. Loe sahabat gue, loe saudara gue. Terima kasih buat semuanya, terima kasih karena sudah menjaga Muti. Semoga loe gak pernah ragu lagi mengakui bahwa loe adalah orang yang mampu melakukan apapun yang loe mau. Loe punya kemampuan dan niat baik. Dua hal itu adalah modal yang membuat loe bisa melakukan apapun! Jangan pernah gak PD lagi sama kemampuan loe! Tai kucing lah orang-orang lain! Semoga loe dan Muti menemukan happy ending yang kalian inginkan.
Ika Putranto adalah seekor terwelu. Hehehe.. Bukan, ia adalah manusia kok. Perempuan paling menggemaskan yang pernah aku temui dalam hidupku! Entah bagaimana kok jadi bisa dekat sekali dengannya. Apa gara-gara Richard Gere ya, Ka? Hahaha… Satu yang pasti, kini Ika adalah salah satu sahabatku dan berada di dekatnya bagaikan terus-menerus dialiri energi positif yang membuat wajah ingin selalu tersenyum dan hati berbahagia.
Ika, kita mungkin memang belum terlalu lama kenal dan banyak cerita tentangmu yang aku tidak tahu, tapi bukan berarti aku tidak menyayangimu sepenuh hati. Terima kasih atas semua obrolan penting-gak penting yang kita bagi di YM, juga di kehidupan nyata. Berada dekat denganmu membuatku ingin menjadi manusia yang apa adanya. Entah kenapa, mungkin karena kamu tidak pernah punya agenda dan memiliki kepolosan yang sangat menggemaskan. Semoga kamu temukan dan dapatkan apa yang selama ini kamu inginkan ya, Ka. Jangan takut jatuh cinta ya. Lakukan apa yang hati kamu inginkan, jangan biarkan ego membatasinya dan membuat kamu menyesal kemudian. Terima kasih sudah mendadak masuk ke hidupku. Terima kasih karena sudah menjadi teman yang selalu bisa diandalkan saat aku merasa ingin sekali nonton GRIBS. You will always be my favorite GRIBS’s groupie, Ka.
Mohammad Naim alias Kaket adalah putra Betawi paling keren yang pernah aku temui! Kaket adalah penghasil foto-foto indah yang selalu diambil dengan hati. Sama seperti Elvin, sahabatnya, Kaket adalah orang yang jujur dan terus terang. Entah hal baik apa yang pernah aku lakukan sehingga aku dikelilingi oleh orang-orang yang berhati baik, karena Kaket adalah salah satunya. Ia mendokumentasikan prosesi penguburan Eyang Uti ku dengan begitu personal. Terima kasih ya, Kaket.
Banyak yang bilang Kaket seperti bayangan. Ada, tapi kadang tidak kelihatan dan tidak suka memberitahu ke seluruh dunia bahwa dirinya ada. Waktu yang dihabiskan bersama Kaket adalah kesempatan emas, karena cukup sulit ia menghabiskan waktu dengan kami. Tak apa, karena sekalinya loe ada, itu sangat terasa, meski tak banyak suara. Ket, semoga hidup loe senantiasa berbahagia. Semoga Tuhan selalu menjaga elo dan keluarga loe. Terima kasih karena sudah menjadi teman gw yang sangat baik.
Dibyokusumo Hadipamenang. Gue suka nama loe! Serius! Seperti namanya, Dibyo adalah manusia yang sangat unik. Memang, aku mungkin belum mengenalnya terlalu luar dalam, tapi dari sekian banyak waktu yang kita habiskan bersama, aku tahu bahwa Dibyo adalah manusia sejuta potensi yang tak pernah ragu berjuang untuk mendapatkan yang ia inginkan. Pembawaannya yang kadang nyeret-nyeret dan kadang pecicilan seperti kelinci kena happy 5 plus namanya yang super unik membuat Dibyo selalu diingat orang. Ia memang unforgettable, lihat saja karya-karyanya.
Dib, berada di dekat loe itu sangat menyenangkan. Ya, meski mood loe gak selalu rainbows and sunshine, but still, you are a fun person to be with. Gue mendoakan hal-hal baik terjadi di dalam hidup loe. Semoga karya-karya loe semakin sinjing dan kecintaan loe pada hidup terus loe bagi ke orang-orang di sekitar loe. Idealism is not crap. Terima kasih karena sudah menjadi salah satu teman terbaik gue dan bukan cuma sekedar adik kelasnya pacar gue. Hahaha…
Kadek Bondan adalah laki-laki Sagitarius favoritku. Meski lahir di tanggal yang sama denganku, sayangnya kami tidak berbagi karakteristik yang sama persis, karena sesungguhnya Kadek adalah jiwa yang lebih matang dan bijaksana. Tak ada keterburu-buruan yang tak perlu. Ia adalah tempatku mencari ketenangan ketika dunia sedang terlalu bising. Gak tahu kan loe, de? Hehehe.. Kadang melihat namanya online di MSN saja sudah cukup membuat tenang.
Mengenal Kadek sejak 5 atau 6 tahun yang lalu memberiku kesempatan untuk benar-benar menyadari bahwa ia adalah manusia yang sungguh-sungguh baik. Aku sungguh berharap segala hal yang juga sangat baik selalu melimpah atas dirinya. Kadek, dulu kita sering sekali berbagi obrolan, mulai dari yang absurd sampai sangat nyata. Meski kini sudah tidak sesering itu, tetapi loe harus tahu bahwa bicara dengan loe selalu menyenangkan. Tentang apapun itu, selalu menyenangkan, karena elo adalah orang yag sangat menyenangkan dan baik hati. Terima kasih karena sudah menjadi Sagitarius yang sempurna.
Astrid Rosiana alias Acid Macan (itu nama loe di handphone gw, Cid. Hihihi) adalah perempuan yang aku kenal dari Muti dan Elvin. Dulu namanya bolak-balik muncul dalam pembicaraan-pembicaraan ringan tentang sahabat-sahabat Muti Elvin yang kelakuannya aneh bin ajaib. Kini Acid sudah menjadi temanku juga. Buat gue elo itu laksana petasan, Cid. Mungil, berwarna-warna, tetapi menyimpan energi dan suara yang luar biasa kencang. I adore your sense of style and your personality. Terimakasih sudah menjadi teman gue ya, Cid… Nanti kalo gw pulang ke Indonesia, kita karaokean lagi yah. Dan loe mesti tetep nyanyiin lagu Malaysia yang loe puja-puja itu. Hehehe…
Ibam Arafi adalah manusia yang sulit ditebak, apalagi ditemui. Lebih sulit dari Kaket! Misterius sekali laki-laki ini! Hahaha.. Ibam adalah sesosok manusia yang sangat istimewa dan amat sangat (tanpa diduga-duga) lucu! Terlalu sering ia mengeluarkan celetukan-celetukan yang cerdas, lucu dan mampu membuat semua orang terpingkal-pingkal. Meski tak selalu banyak bicara, kehadiran Ibam selalu dinanti. Konon pria ini bisa melakukan split sempurna! Ah, betapa istimewanya seorang Ibam Arafi…
Ibam, kenapa susah sekali mau bertemu dengan loe? Meskipun demikian, gue tetap berterimakasih untuk setiap waktu yang kita habiskan bareng-bareng. Selalu menyenangkan, Bam. Selalu! Setiap kali gue mendengar kata Klender, Bu Ruminah atau Mak Tinyem, gue akan selalu ingat sama elo. Pasti.
Berteman dengan orang-orang yang tersebut di atas membuatku kenal dengan kelompok-kelompok lain. Mereka-mereka yang berbakat dan juga tidak kalah baik hatinya. Salah satunya adalah GRIBS.
GRIBS adalah akronim dari Gondrong Kribo Bersaudara. Sebuah band beraliran rock yang terdiri atas Rezanov, Arief, Dion, dan Rashta, serta Mas Rezy sebagai manajer mereka. Perkenalan terjadi karena entah mengapa aku dipilih menjadi model untuk cover album GRIBS. Mungkin karena gratis ya? Hehehe…
Di Java Rockin’ Land bulan Agustus 2009 lalu aku bertemu lagi dengan mereka, membeli CD dan menonton mereka manggung secara live. Hasilnya? Kekaguman yang luar biasa terhadap bakat dan kepribadian anak-anak itu. Sejujurnya sih kalau soal kepribadian, aku sudah terpesona sejak pemotretan, karena mereka begitu rendah hati, apa adanya dan tidak memiliki kepribadian “sok rocker”.
Sejak bulan Agustus itu lagu-lagu mereka hampir setiap hari aku putar di iTunes tiap kali bekerja, browsing atau sekedar bengong. Lama-kelamaan aku jadi rajin menonton mereka manggung secara langsung, di manapun itu, selama masih bisa aku datangi, pasti akan aku usahakan untuk datangi. Alhasil predikat groupies pun tertempel manis di jidatku.
Akhir-akhir ini mendengarkan lagu-lagu mereka dan menonton mereka secara langsung menjadi sebuah kebutuhan. Semacam cara yang aku lakukan untuk pergi sebentar dari semua keribetan urusan pernikahan yang sedang aku jalani. GRIBS adalah katarsis dari segala keruwetan. Sungguh, ketika aku sedang merasa begitu sedih dan berantakan karena drama-drama keluarga sepanjang persiapan pernikahan ini, kalian adalah penyelamatku. Semakin keras kalian bermain, semakin lega rasanya aku bisa bernafas. Terima kasih.
Rezanov, Arief Snik, Dion Blues, dan Ryanfeiza Harashta, juga Mas Arfa Rezy dan Pak Sukri, kalian adalah sekelompok orang yang amat sangat menyenangkan. Menghabiskan waktu bersama kalian, betapapun singkatnya adalah kemewahan tersendiri. Selalu menyenangkan mendengarkan kalian bercanda, atau bahkan hanya saling mengobrol. Kerendahan hati dan “kelurusan” kalian adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Semoga jika suatu saat kita bertemu lagi, kalian masih tetap menjadi manusia-manusia yang seperti itu ya. Hehehe..
Aneh sekali rasanya harus mengakhiri surat yang sepertinya merangkum hidup ku dalam 1 tahun terakhir ini. Pak Har, Muti, Dewi, Ika, Elvin, Kaket, Dibyo, Kadek, Acid, Ibam, Reza, Arief, Dion, Rashta, dan Mas Rezy kalian adalah hidup ku selama setahun terakhir ini. Senyum, tawa, marah, dan sedih kalian ada di hari-hari ku selama 1 tahun ini. Aku mensyukuri setiap hari dan jam yang aku bagi bersama kalian. Memang baru setahun (atau bahkan kurang dari itu) kita kenal dan dekat, tapi rasanya kalian sudah menjadi bagian dari hidup ku jauh lebih lama dari itu.
Aku permisi dulu ya. Semoga kita bisa segera bertemu dan menghabiskan waktu bersama-sama lagi. Aku akan merindukan kalian. Sangat merindukan kalian. Terima kasih untuk waktu yang kita bagi. Terima kasih karena sudah masuk ke dalam hidup ku dan membuatnya menjadi jauh lebih seru dan menyenangkan. Kalian adalah manusia-manusia yang luar biasa. Aku sangat bersyukur pada Tuhan karena diberi kesempatan untuk mengenal masing-masing dari kalian secara personal.
Sampai jumpa lagi, teman. Kalian akan selalu ada di hati dan pikiran ku, di manapun aku berada.
Peluk,
Andini
Selalu seneng baca tulisan lu...
ReplyDeleteCara lu bercerita, kaya denger langsung ya
OK, ati ati di jalan
dan selamat untuk semuanya
Thank you, Ri! Take care!
ReplyDelete