Mie Ayam Si Jablay
Bu Rochani bukan tukang pijat sembarangan. Ia juga adalah seorang dukun beranak, penggerak kegiatan PKK dan sukarelawan di Posyandu. Perempuan paruh baya ini tidak bisa membaca dan menulis, tetapi orang menaruh rasa hormat padanya karena ia adalah seseorang yang keras, punya prinsip, namun tulus dan memiliki kepedulian tinggi terhadap mereka yang membutuhkan, walaupun ia sendiri hidup dengan kemampuan ekonomi terbatas. Jangan salah, Ibu Rochani tidak pernah meminta atau menjual kasihan. Tidak sekalipun.
Dipijat oleh Ibu Rochani berarti juga mendapatkan bonus cerita-cerita seru dari seluruh penjuru Cinere. Mulai dari seorang ibu "komplek" (tinggal di kompleks pemukiman) yang bulu ketiaknya selalu panjang menjuntai, pembantu ibu X yang jadi belagu karena baru punya handphone, sampai kisah-kisah ketika ia membantu ibu-ibu penghuni kampungnya melahirkan.
Hari ini, selagi melulurku, Bu Rochani bercerita tentang Man Si Penjual Mie Ayam. Nama "beken" si Man adalah Jablay, karena tingkahnya yang genit ketika berhadapan dengan para pramuwisma "komplek". "Emang paling-paling deh tuh ya Si Jablay. Jualan mie kagak pernah abis, kagak pernah bawa duit pulang. Ya pegimane mo bawa duit, keluar baru siang, tiap kali ada pembantu cakep dikasi gratis! Anak bini kagak punye beras di rumah, dianye malah genit-genit di komplek," ungkap Bu Rochani panjang.
"Bininya berapa hari abis ngelahirin udah langsung kerja lagi, Din! Noh jadi pembantu di Jl. Alam Pesanggrahan. Anaknya ya dibawa. Padahal mah masih merah, orang baru juga berapa hari.
Sekarang die bilang perutnya sakit banget. Ya gimane engga, orang baru ngelahirin udah naik turun tangga, ngurusin cucian," ungkap Ibu Rochani menceritakan perihal si ibu muda yang baru melahirkan itu. Uang kontrakan yang menunggak membuat perempuan itu terpaksa langsung bekerja. Suaminya? Masih saja selalu kesiangan untuk berjualan, tidak pernah sukses menjual ludes dagangannya dan tetap memberikan belasan porsi mie gratis untuk mbak-mbak di kompleks.
Kebijaksanaan memang bisa datang dari mana saja. Kali ini dari tukang pijat Betawi yang paling gemas sama perempuan bodoh.
Comments
Post a Comment