Jakarta di Bulan November: Djakarta Artmosphere dan The Erased Time

Di awal November 2009 ini dua event menarik dilangsungkan di Jakarta Raya.

Satu event telah berlangsung kemarin dengan judul "Djakarta Artmosphere" di Annex Building, Wisma Nusantara, Jakarta. Event ini menampilkan musisi-musisi muda dan senior Indonesia, seperti Anda with the Joints, Angsa dan Serigala, GRIBS, Endah & Rhesa, juga SORE yang berkolaborasi dengan Ebiet G. Ade, Efek Rumah Kaca dengan Doel Soembang, White Shoes and the Couples Company dengan Oele Pattiselanno dan Fariz RM, juga Tika and the Dissidents dengan Vina Panduwinata.

Kolaborasi demi kolaborasi yang ditampilkan memiliki mood yang berbeda-beda. Terbaik bagi saya adalah kolaborasi Tika and the Dissidents dengan Vina Panduwinata. Saya cinta keduanya, dan ketika mereka bernyanyi bersama saya tidak henti-hentinya merinding. Bisa melihat keduanya di berada di panggung yang sama dan saling menyanyikan lagu milik lainnya adalah sebuah pemandangan yang mungkin hanya sekali seumur hidup. Saya tidak mau melupakannya!

Para penampil yang lain pun tak kalah istimewa. Kolaborasi Doel Soembang dan Efek Rumah Kaca geram mengkritik, sekaligus menggelitik lewat musikalisasi puisi Remy Silado, sedangkan White Shoes and The Couples Company dengan Oele Pattiselanno dan Fariz RM berhasil tampil dengan rapih dan sangat menghibur, menyajikan perpindahan era dengan mulus. Meski samar, badan otomatis ikut bergoyang. Salut!

Event kedua adalah Pameran Tunggal FX Harsono dengan judul The Erased Time di Galeri Nasional, Jakarta Pusat yang akan berlangsung hingga tanggal 15 November 2009.

Perupa senior itu menghadirkan karya yang sangat beragam, namun dengan benang merah yang satu, yakni mengenai identitasnya sebagai seorang keturunan Cina yang besar di Blitar, Jawa Timur. Nama Cina FX Harsono menjadi unsur penting dalam pengembangan karya-karyanya kali ini.

Ayah Harsono yang seorang fotografer memiliki koleksi foto-foto dokumentasi penggalian kuburan massal di daerah Blitar Selatan yang terjadi karena upaya penuntasan Partai Komunis di Indonesia. Foto-foto ini ditampilkan sebagai bagian dari instalasi karya sebagai bukti sejarah Indonesia yang kelam dan selama ini turut dikubur bersama tubuh-tubuh mereka yang dianggap terlibat komunisme. Anda harus melihat sendiri foto-foto ini yang sangat mencengangkan itu.

Harsono juga menampilkan dua karya video yang masing-masing bercerita tentang masyarakat keturunan Cina yang bersekolah dengan sistem pendidikan Belanda dan mengenai cerita pembantaian berlatar belakang pembersihan antek komunisme di Indonesia pada masa lalu. Para saksi hidup bercerita tentang detail-detail ngeri masa itu.

Masih ada waktu untuk datang ke Galeri Nasional dan menjajal sendiri karya-karya FX Harsono. Bersiaplah tercengang dan bergidik, sekaligus menjadi lebih teredukasi. Bravo Pak Har!


Comments

Popular Posts