Java Rockin' Land!!!


Karena semangat yang terlalu membuncah, saya rela menahan kantuk yang sudah parah sekali untuk mengatakan: Java Rockin' Land rocks!!!


Ya saudara-saudara, acara ini patut mendapat acungan jempol yang lebih dari 4 (saya hanya punya 4, kalau ada yang mau membantu mengacung sangat diharapkan bantuannya). Baru kali ini saya merasa bangga terhadap sebuah acara musik. Bukan hanya karena acara ini berhasil mendatangkan band-band internasional pasca teror bom, tetapi juga karena di acara ini begitu banyak musisi-musisi handal dan kreatif dari Indonesia yang biasanya kalah pamor dari musisi-musisi "arus kuat" diberi tempat untuk tampil, menyajikan karya mereka dan memberi kesempatan sesama anak bangsa untuk menghargai apa yang ditampilkan. Ah, saya senang dan bangga sekali. Letih rasanya terus-menerus dibombardir dengan musik-musik yang membuat.... mual.

Saya selalu ingin menonton dan selalu suka pertunjukan musik. Saya suka menontonnya secara langsung. Tetapi beberapa tahun terakhir yang saya inginkan adalah sebuah pertunjukan musik yang hingar bingar, membuat jantung dan semangat meluap, bahkan ketika saya tak pernah mendengar lagu-lagu yang dibawakan. Saya ingin kehabisan kata-kata dan bergoyang habis-habisan ketika menyaksikan sebuah pertunjukan musik. Saya ingin musik yang kencang, menghentak, sehingga saya tak lagi bisa mendengar suara di kepala saya sendiri. Saya ingin itu dan Java Rockin' Land memberikannya untuk saya.


Begitu banyak band tampil di acara ini. Banyak sekali, hingga dibutuhkan 3 hari dan 8 panggung untuk mengakomodasi mereka semua! Salut dan apresiasi saya haturkan kepada semua yang tampil. Di antara begitu banyak band yang tampil, ada beberapa yang secara pribadi menjadi highlight dari seluruh pertunjukan di hari Sabtu dan Minggu. Mereka adalah:

GRIBS - Gondrong Kribo Bersaudara
Mereka membuat saya kehabisan kata-kata. Terdiri atas 4 pemuda yang berpenampilan asli rocker era '80an, GRIBS adalah band indie yang lahir tahun 2005. Ketika melihat cara mereka mereka berpakaian Anda mungkin akan teringat pada Seurieus dan Candil, namun GRIBS berbeda. Mereka 100% serius, tanpa lirik-lirik yang mencoba menjadi lucu. Mereka mungkin muda, tetapi musik yang mereka bawakan menunjukkan bahwa pemuda-pemuda ini tahu arti musik rock yang sebenarnya. Saya tidak tahu lagu-lagu mereka, namun setengah mati berteriak-teriak mengikuti aba-aba si vokalis. Perpaduan musik yang mereka bawakan dengan karisma dan totalitas mereka di atas panggung membuat pertunjukan GRIBS menjadi salah satu yang terbaik di hari Sabtu. Mereka akan meluncurkan album pertama mereka dalam beberapa bulan ke depan. Sayang sekali ketika GRIBS naik ke panggung, Mr. Big belum selesai, sehingga penonton yang terkumpul pun tidak maksimal. Ah, tapi siapa peduli, ATAS NAMA ROCK KAMI BERSATU!

FLOWERS


Jujur saja, saya tahu dan suka Flowers karena pacar saya. Dia membuat saya hafal lagu "Nggak Ada Matinya" dan "Tolong Bu Dokter" yang akhirnya membuat saya amat sangat ingin luar biasa menonton band ini secara langsung. Saya tak pernah tahu seperti apa wajah-wajah personilnya (ataupun namanya), saya tidak tahu lagu yang lain kecuali dua yang sudah ditanamkan di otak oleh pacar dan saya juga tidak mencoba mencari tahu tentang mereka sebelumnya. Saya hanya ingin melihat dan mendengar langsung band yang bisa membuat lagu-lagu sekeren dua lagu yang saya tahu itu. Dan ternyata... Ternyata band ini membuat saya lebih kehabisan kata-kata lagi! Keren, keren, keren, keren, sinjing keren bangettttttt!!! Terdiri atas 5 personil yang tergolong senior, band ini meramu semua skill, soul dan kecintaan pada musik itu sendiri dalam sebuah pertunjukan yang amat sangat entertaining. Di bulan Oktober nanti mereka akan meluncurkan album terbaru setelah kurang lebih 10 tahun. Flowers adalah yang terbaik di hari Minggu. Mantapppp!!!

Selain dua yang menjadi highlight, pengisi-pengisi acara lain yang tak kalah istimewanya bagi saya adalah: Tika and The Dissidents dengan lagu-lagu berlirik brilian serta tata musik yang luar biasa unik dan menarik, DVD Boy yang merupakan band proyek David Naif dengan David yang kocak sebagai daya tarik utama dan lagu-lagu yang ringan, namun sangat menarik (cenderung asal-asalan) sebagai daya tarik lainnya, dan Slank yang tentu saja menarik karena mereka adalah Slank!!!! Selain band-band dalam negeri, ada juga Third Eye Blind yang digandrungi siapapun yang dapat mengingat era '90an dengan baik, dan Mew yang memaksimalkan visual art dalam pertunjukan mereka.

Pada intinya, semua yang muak pada keseragaman, kebuntuan kreatifitas, bentuk-bentuk plagiarisme, dan penghinaan intelijensia dalam industri musik Indonesia saat ini mendapatkan kesempatan untuk menarik nafas panjang yang segar di acara Java Rockin' Land 7-9 Agustus 2009 lalu. Apapun selera musik rock-nya, acara itu pasti memiliki band dan musisi yang tepat untuk memenuhi harapan.

Selain kepada penyelenggara dan pengisi acara, salut dan apresiasi juga saya haturkan pada para pengunjung. Kita hadir untuk musik dan hal ini ditunjukkan dengan perilaku baik dan rasa kebersamaan yang mungkin terlalu halus untuk dapat dikenali dengan seketika, namun ada dan terasa. Java Rockin' Land rocks!!!

*All photos are courtesy of: Adnyani Dewi dan Kaket Tekak

Comments

Popular Posts