Untuk Gea Ku
Dewi Bumi tawarkan pagi
Daun-daun basah
Rumput bermandikan embun
Dan anak petani masih terlelap nyenyak
Seekor ayam tak tahu diri mengambil tindakan
Membangunkan alam yang tak kunjung terjaga
Pagi sudah jadi milik bumi
Hari harus segera dimulai
Anak petani mengintip malu
Kerbau dan bebek sudah menunggu
Namun yang ada hanya ragu
Hati anak petani galau
Pagi yang baru jadi sendu
Anak petani pejamkan mata
Anak petani dengarkan hati
Hari yang baru tawarkan pilu
Dewi Bumi senandungkan rindu
Akan hari yang telah berlalu
Akan segala yang pernah dimilikinya
Kini jadi masa yang tak kan kembali
Anak petani menangis
Senandung rindu Sang Dewi biru kan pagi
Kerbau dan bebek masih menunggu
Si kecil larut dalam kalut
Daun-daun basah
Rumput bermandikan embun
Dan anak petani masih terlelap nyenyak
Seekor ayam tak tahu diri mengambil tindakan
Membangunkan alam yang tak kunjung terjaga
Pagi sudah jadi milik bumi
Hari harus segera dimulai
Anak petani mengintip malu
Kerbau dan bebek sudah menunggu
Namun yang ada hanya ragu
Hati anak petani galau
Pagi yang baru jadi sendu
Anak petani pejamkan mata
Anak petani dengarkan hati
Hari yang baru tawarkan pilu
Dewi Bumi senandungkan rindu
Akan hari yang telah berlalu
Akan segala yang pernah dimilikinya
Kini jadi masa yang tak kan kembali
Anak petani menangis
Senandung rindu Sang Dewi biru kan pagi
Kerbau dan bebek masih menunggu
Si kecil larut dalam kalut
Dewi Bumi tawarkan pagi
Sekedar sebagai tembang pengingat
Alam hanya untuk dipijak
Bukan untuk diinjak
Saat semua masih miliknya
Bahkan si kecil pun hanya meminjam
Tak ada kuasa untuk meraup
Perhiasan alam hanya milik sang dewi
Maka mulai pagi ini
Senandung pilu kan redupkan hari
Hingga Sang Dewi sudah tak kuasa menanggung
Rindu yang menyiksa akan hari yang telah berlalu
Andini Haryani
17 November 2005
Sekedar sebagai tembang pengingat
Alam hanya untuk dipijak
Bukan untuk diinjak
Saat semua masih miliknya
Bahkan si kecil pun hanya meminjam
Tak ada kuasa untuk meraup
Perhiasan alam hanya milik sang dewi
Maka mulai pagi ini
Senandung pilu kan redupkan hari
Hingga Sang Dewi sudah tak kuasa menanggung
Rindu yang menyiksa akan hari yang telah berlalu
Andini Haryani
17 November 2005
Comments
Post a Comment