Toughest Place to Be a Bin Man - Jakarta, Indonesia
Sudahkah Anda menonton video ini? Saya baru saja melakukannya. Saya merasa sungguh tersadarkan. Saya pikir saya tahu apa yang terjadi di Jakarta. Saya tidak tahu apa-apa.
Acara televisi yang dibuat oleh stasiun BBC dari Inggris ini membawa tukang sampah dari London ke Jakarta. Wilbur, si tukang sampah dari Inggris itu tinggal selama 10 hari di salah satu daerah paling kumuh di Jakarta, meski area itu dikelilingi rumah-rumah mewah dan gedung-gedung tinggi.
Wilbur dipertemukan dengan Imam, seorang tukang sampah dari Jakarta yang memiliki seorang istri dan anak laki-laki yang masih sangat muda. Video ini pada dasarnya memperlihatkan bagaimana Imam bekerja dan hidup sehari-hari. Bagaimana ia mengumpulkan sampah dari 100 rumah dan terus-menerus menerima perlakuan seenaknya dari para pemilik rumah, mulai dari mencuci tempat sampah sampai tidak mendapatkan ucapan "terima kasih" atau bahkan seulas senyum. Imam tidak membela diri dan apa yang sudah menjadi haknya karena takut tergantikan oleh orang lain.
Lebih dari itu, video ini menunjukkan bagaimana kacau dan korupnya manajemen limbah yang ada di Indonesia. Manajemen limbah tidak bisa mengejar pertumbuhan penduduk. Lebih parah lagi, penduduknya juga tidak punya pengetahuan mengenai sampah. Video ini sungguh membuka mata saya. Saya telah menutup mata terhadap sampah dan mereka-mereka yang setiap hari bergulat dengan sampah.
Upaya daur ulang dan pemisahan sampah adalah hal kecil yang dapat dilakukan setiap rumah tangga. Membayar iuran sampah juga seharusnya menjadi sesuatu yang kita lakukan dengan senang hati. Dan para tukang sampah berhak mendapatkan kenaikan gaji dari kenaikan iuran sampah yang memang sewajarnya terjadi setiap kurun waktu tertentu. Lalu kita bisa tersenyum dan mengucap terima kasih. Sederhana, tetapi terlalu sering terlupa.
Saya jadi ingin sekali bertemu tukang sampah saya di Cinere dan mengucap terimakasih. Terimakasih, Pak Tukang Sampah!
Acara televisi yang dibuat oleh stasiun BBC dari Inggris ini membawa tukang sampah dari London ke Jakarta. Wilbur, si tukang sampah dari Inggris itu tinggal selama 10 hari di salah satu daerah paling kumuh di Jakarta, meski area itu dikelilingi rumah-rumah mewah dan gedung-gedung tinggi.
Wilbur dipertemukan dengan Imam, seorang tukang sampah dari Jakarta yang memiliki seorang istri dan anak laki-laki yang masih sangat muda. Video ini pada dasarnya memperlihatkan bagaimana Imam bekerja dan hidup sehari-hari. Bagaimana ia mengumpulkan sampah dari 100 rumah dan terus-menerus menerima perlakuan seenaknya dari para pemilik rumah, mulai dari mencuci tempat sampah sampai tidak mendapatkan ucapan "terima kasih" atau bahkan seulas senyum. Imam tidak membela diri dan apa yang sudah menjadi haknya karena takut tergantikan oleh orang lain.
Lebih dari itu, video ini menunjukkan bagaimana kacau dan korupnya manajemen limbah yang ada di Indonesia. Manajemen limbah tidak bisa mengejar pertumbuhan penduduk. Lebih parah lagi, penduduknya juga tidak punya pengetahuan mengenai sampah. Video ini sungguh membuka mata saya. Saya telah menutup mata terhadap sampah dan mereka-mereka yang setiap hari bergulat dengan sampah.
Upaya daur ulang dan pemisahan sampah adalah hal kecil yang dapat dilakukan setiap rumah tangga. Membayar iuran sampah juga seharusnya menjadi sesuatu yang kita lakukan dengan senang hati. Dan para tukang sampah berhak mendapatkan kenaikan gaji dari kenaikan iuran sampah yang memang sewajarnya terjadi setiap kurun waktu tertentu. Lalu kita bisa tersenyum dan mengucap terima kasih. Sederhana, tetapi terlalu sering terlupa.
Saya jadi ingin sekali bertemu tukang sampah saya di Cinere dan mengucap terimakasih. Terimakasih, Pak Tukang Sampah!
Yea, cool story. Here's my version: http://wp.me/prHbX-Uy
ReplyDeleteI got involved cuz these are my garbage guys (well, not Wilbur). And we're lining up FREE English classes for the children of the guys on garbage detail. Gonna check out Belize, katanya keren abis . . . : )
@jahkarta thanks for the comment. Great to hear that there are free english classes for the children there. Love your blog. Definitely going to visit often. Yes, do check out Belize. It's keren abis. :D
ReplyDelete