Belize: Negeri Para Petualang - Hari 6 (4 Juli 2011)

Kami bangun pagi disambut langit yang kelabu. Cuaca di Belize selalu tak menentu. Hujan tak pernah bertahan lama, namun belum tentu diganti cerah. Agenda kami di hari ke-6 ini adalah snorkeling tour. Hujan atau cerah kami bertekad untuk tetap bersenang-senang. 

Operator tur yang kami pilih untuk membawa kami bersenang-senang adalah Raggamuffin Tour. Seperti namanya, tur ini bertema besar "reggae" dan "rasta". Dikenal sebagai operator tur yang selalu menyediakan petualangan di dalam air berbalut keriaan, Raggamuffin tidak hanya menjadi pilihan kami berdua untuk tur snorkeling, tetapi juga hampir 30 orang lainnya.


Tiga puluh orang yang terdaftar untuk ikut tur hari itu dibagi ke dalam 2 kelompok besar. Lima belas orang di dalam kapal Ragga Prince dan yang lainnya di kapal Ragga Gal. Saya dan Aris berada di kapal Ragga Prince bersama beberapa orang lain dari Texas dan mahasiswi-mahasiswi dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Kapten kapal kami adalah Jerry dan Patrick. Mereka juga merangkap pemandu tur. Perpaduan orang-orang di dalam Ragga Prince membuat kapal kami sungguh ramai dengan obrolan dan tawa.

Berangkat dari dermaga pukul 11.00, kapal kami langsung saja menuju lokasi pertama dari 3 lokasi snorkeling yang seluruhnya berada di area konservasi Hol Chan dan Shark Ray Alley. Hol Chan adalah kawasan yang dilindungi karena kekayaan hayati di dalam lautnya. Berkat perlindungan ketat dari pemerintah Belize, taman laut ini kini penuh dengan ikan berbagai jenis.



Di lokasi pertama kami menikmati keindahan terumbu-terumbu karang berukuran besar dan berbagai warna. Di lokasi kedua kami berenang dengan hiu serta ikan pari. Ikan-ikan hiu yang berenang bersama kami jenisnya adalah Nurse Shark atau Ginglymostoma cirratum. Ikan hiu ini biasanya tidak agresif terhadap manusia, kecuali diprovokasi. Patrick bahkan menangkap satu ikan hiu dan kami berganti-gantian mengelusnya. Ia juga menangkap ikan pari dan membuat kami semua terkesima.



Di lokasi ketiga kami bertemu empat penyu yang sedang menikmati makan siang mereka; rumput laut atau sesuatu yang ada di balik rumput laut itu. Kami dilarang untuk mengganggu penyu-penyu itu karena menurut Jerry dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat mereka tidak menghindari manusia. Penyu adalah binatang yang dilindungi di Belize karena dagingnya dimakan dan tempurungnya dipergunakan sebagai alat musik. Sadis.

Selain hiu, pari, dan penyu, kami juga melihat Green Moray atau belut laut yang berwarna hijau. Ikan ini adalah predator yang berburu dari satu tempat. Tempat yang sama di mana ia tertidur di balik karang-karang. Ikan yang malas. Malas namun sangat menyeramkan karena ia dapat melukai manusia dengan gigi-giginya yang tajam.



Setelah selesai dengan lokasi ketiga, Patrick mematikan mesin kapal dan membuka layar. Kami kemudian berlayar dengan santai kembali ke Caye Caulker. Jerry mulai membuat minuman alkohol favorit masyarakat setempat, yakni Rum Punch dan meracik hidangan shrimp ceviche. Ceviche adalah hidangan khas Amerika Tengah dan Selatan yang terbuat dari udang, ikan, atau lobster, juga cabai, tomat dan bawang. Ikan, udang atau lobster sebelumnya direndam dalam air jeruk lemon untuk beberapa waktu. Hidangan ini tidak dimasak dan oleh karenanya harus dihidangkan segar.

Sambil terus melemparkan canda dan membuat semua orang terhibur, Jerry dengan lincah berpindah dari meracik rum punch ke shrimp ceviche. Tak lama kemudian setengah galon rum punch sudah berpindah ke gelas setiap penumpang dan satu baskom besar berisi ceviche sudah berada di tengah-tengah kami. Mahasiswi-mahasiswi itu menghabiskan bergelas-gelas minuman buatan Jerry dan membuat kami semua terhibur dengan kicauan mereka yang semakin lama semakin tidak jelas. Saya dan Aris berbagi satu gelas rum punch dan tidak meminta tambah. Kami hanya jadi suara latar di perjalanan itu sambil mengobrol dengan Patrick yang setia mengemudikan Ragga Prince.

Pukul 05.00 sore kami tiba di Caye Caulker. Setelah mengucap terima kasih kepada kedua kapten kapal kami yang sangat seru, saya dan Aris kembali ke tempat sepeda kami diparkir. Sambil bertelanjang kaki dan masih memakai pakaian renang, kami mengayuh sepeda kembali ke hotel setelah sebelumnya sempat menikmati kelapa muda. Rambut kami basah kuyup dan lengket dari air laut. Tidak ada yang memberikan celetukan jahil atau sapaan yang membuat risih. Di Caye Caulker Anda bebas untuk berpakaian dan berpenampilan apa saja. Tidak ada yang peduli. Menyenangkan sekali.

Comments

  1. mana foto foto mahasiswi nya...
    hot babes!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts