F-f-f-fighting Vitiligo

Hari ini saya pergi ke RSCM untuk mengantar Adit (adik saya) bertemu seorang dokter kulit yang katanya sangat handal, Prof. Benny E. Wiryadi. Siapa sangka, ternyata malah saya yang mendapatkan kabar kurang menyenangkan.

Ketika Adit sedang menemui si dokter, seorang bapak memulai sebuah obrolan dengan saya. Wajahnya penuh bercak putih, hingga nampak seperti bekas luka bakar yang cukup parah. Ketika saya menanyakan tentang kulit wajahnya, ia mengatakan bahwa itu bukan bekas luka bakar. Bercak putih itu muncul setahun belakangan dan diawali dengan sebuah titik putih kecil di wajah. Saya panik. Saya memiliki bercak putih dengan tanda-tanda yang sama, di kaki, punggung dan leher. Saya benar-benar panik. 

Setelah mengobrol dengan si bapak, saya pada akhirnya mulai menganggap serius kelainan kulit yang saya miliki. Saya memutuskan untuk menemui Prof. Benny juga. Dokter ini amat sangat lucu dan menyenangkan. Bercak putih di kaki adalah yang pertama kali saya tunjukkan padanya. Wajahnya langsung berubah. "Kamu kena vitiligo," ujarnya pelan. Ia kemudian memeriksa dengan seksama setiap inci kulit saya, termasuk kulit kepala dan menggunakan cahaya UV yang dengan seketika dapat memperlihatkan area kulit yang berwarna lebih terang.

Dengan perlahan ia menjelaskan apa yang terjadi pada kulit saya. Ia menggunakan kata-kata yang sangat umum, sehingga saya dapat mengikuti penjelasannya. Vitiligo adalah kelainan kulit yang menyebabkan hilangnya pigmen pada kulit. Dalam kasus saya kemungkinan besar disebabkan oleh sel darah putih yang tidak bekerja dengan benar. Sel darah putih di dalam tubuh saya ternyata malah mematikan sel-sel yang menghasilkan pigmen pada area-area tertentu. Sampai di situ, saya merasa akan pingsan. Sungguh. 

Vitiligo seringkali dihubungkan dengan autoimmune, di mana sel darah putih yang menjaga kekebalan tubuh tidak bekerja dengan sewajar dan semestinya. Menurut Prof. Benny, salah satu tanda yang biasanya dimiliki adalah ketidakmampuan untuk segera bangkit dari posisi tidur atau duduk. Jika mencoba berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau tidur saya biasanya langsung pusing dan berkunang-kunang. Itu adalah salah satu tandanya. Pertanda lain adalah kencing manis dan penyakit gondok atau kelainan kelenjar thyroid. Sayangnya, cara pasti untuk mengatasi vitiligo belum sungguh-sungguh diketahui dan kemungkinannya adalah bercak putih itu dapat melebar, seperti yang terjadi pada bapak yang mengobrol dengan saya. 

Saya memang bukan seorang perempuan yang sangat peduli terhadap penampilan. Saya tidak pernah merawat kulit dengan intens, tetapi ternyata vonis vitiligo berhasil membuat saya benar-benar sedih dan sejujurnya, takut. Saya tidak ingin berakhir seperti bapak yang saya temui di dokter tadi. Saya peduli pada penampilan saya. Ternyata saya peduli.

Prof. Benny berusaha membuat semangat saya terangkat kembali dengan menjelaskan pengobatan yang dapat dilakukan. Saya dapat melakukan terapi laser untuk merangsang regenerasi sel yang menghasilkan pigmen (cukup mahal) atau melakukan pengobatan dengan salep secara rutin. Ohya, Prof. Benny juga menyarankan saya untuk sunbathing setiap pagi di pekarangan rumah dengan memakai bikini, karena punggung saya memiliki bercak-bercak putih yang cukup banyak, meski belum benar-benar menjadi vitiligo. Andai saya tinggal di Bali.. Hahaha.. Anyway, intinya masih ada harapan. Semoga vitiligo yang saya miliki tidak semakin parah dan menyebar.

Semoga tulisan pendek ini bisa menjadi informasi pembuka yang cukup memadai bagi Anda yang membacanya. Jika lain kali Anda berpapasan dengan seseorang yang memiliki bercak-bercak putih di tubuhnya, tak perlu memelototi atau dengan sangat dangkal memvonis orang tersebut kena penyakit panu yang akut atau bahkan lepra, karena sama seperti saya, kemungkinan besar mereka menderita vitiligo. Michael Jackson konon adalah salah satu penderita vitiligo. Hal ini menjelaskan perubahan warna kulitnya secara signifikan. 

Prof. Benny meminta saya rutin datang menemuinya sebulan sekali. Meski vonis vitiligo cukup sulit untuk saya terima, namun saya bersyukur karena hari ini saya ikut mengantar Adit ke RSCM. Sungguh semua adalah kebetulan, karena jika tidak mendadak ingin nebeng Adit ke daerah Senayan sepulangnya dari RSCM, saya tidak akan mungkin rela bangun jam 05.00 pagi dan berangkat dari Cinere pukul 05.30. Ya, janji dengan Prof. Benny tadi pagi adalah pukul 07.30! Dan jika tadi saya tidak bertemu dengan si bapak yang menderita vitiligo parah saya mungkin hanya akan menunggu di depan ruang periksa dokter hingga Adit selesai diperiksa.

Huff.. Sebenarnya masih sedih dan takut sekali, tetapi paling tidak ini bukan suatu penyakit yang mematikan. Ayo kita berjemur memakai bikini setiap pagi! :D

Comments

  1. wuuuaaaaaaa....
    pengen liat tiap pagi...

    ReplyDelete
  2. Bener yaaaa.. Ajak si anak lucu calon pengganti vokalis Rage Against The Machine yang super menggemaskan itu ya!

    ReplyDelete
  3. U R not alone! tu kata mas michael jackson hehe.. aq juga vitiligo. baru-baru ini aq nemu blog bagus ttg viti. coba aja join disana. kanojo's weblog. see u

    ReplyDelete
  4. @ Fanny Rossy: Thank you! Nanti akan aku kunjungi kanojo's weblog nya. Btw, pernah berkonsultasi dengan dokter siapa untuk vitiligo-nya? Thank you.

    ReplyDelete
  5. lom sharing di vitiligo kanojo's weblog ya? banyak info disana..hasil share dgn sesama viti. btw ndien blh kenal? plizz kutunggu di ffanff@gmail.com :0)

    ReplyDelete
  6. @Fan: Iya nih, blm gabung di kanojo. Tapi udah baca komen2nya temen2 sih.. Btw, sorry blm email ke email address yg dikasih. Kenalan di sini aja yah? Hehehe..

    ReplyDelete
  7. Coba hubungi DF Clinic yang beralamat di Paskal Hypersquare Blok A - 31 Bandung.
    Phone 022-86060614
    Saya dapat informasi bahwa disana sudah banyak pasien vitiligo yang sudah bisa sembuh.

    ReplyDelete
  8. Terima kasih banyak atas infonya, Don! Semoga banyak teman2 penderita vitiligo lain yang membaca komen Anda. Sekali lagi, terima kasih.

    ReplyDelete
  9. Terima kasih, Dini. Putra saya, 11 th, baru sebulan lalu saya perhatikan ada beberapa bercak putih di dadanya. Saya kasih kalpanax beberapa kali, sampe pada merah-merah.
    Hari ini saya cek, warnanya masih putih. Saya pikir panu atau vitiligo? Kalo panu, kok gak hilang2 warnanya? Apa karena tertutup baju sehingga tidak terpapar matahari jadi lebih lama kembali normal warna kulitnya karena saya pernah ketemu teman yang kena panu besar waktu PTT di Papua, nah warna putihnya gak hilang, dia bilang begitu, kurang jemur?
    Agak was-was juga, nih. Kasihan kalo vitiligo. Bisa sembuh gak ya??

    ReplyDelete
  10. Halo Mbak Lily Purwati!
    Kalau menurutku cara paling ampuh untuk mengetahui apakah putra mbak kena vitiligo atau tidak adalah dengan pergi ke dokter kulit. Di sana biasanya kulit akan dipapar sinar UV di ruangan yang gelap. Area kulit putih karena Vitiligo biasanya akan terlihat jelas ketika ini dilakukan.

    Vitiligo sayangnya tidak bisa sembuh, Mbak. Vitiligo adalah penyakit yang muncul karena sistem daya tahan tubuh yang tidak normal. Sampai saat ini belum ada obatnya. Setiap kasus vitiligo berbeda2. Ada yang bisa berhenti menyebar karena satu macam pengobatan dan ada yang terus saja menyebar meski berbagai pengobatan sudah dicoba.

    Saran saya agar segera saja mengunjungi dokter kulit. Kalaupun cuma panu kan juga jadi bisa diobati dengan lebih tepat sasaran. :) Semoga membantu ya, Mbak.

    Andini

    ReplyDelete
  11. mjb ya mbaaakkkk..
    aku tiara,udh 5 taun kena viti:(
    udh frustasi banget..
    merasa minder sama temen-temen mbak..
    aku slalu nyendiri karna takut ditanya-tanyain sementara aku belom siap jawabnya..
    gimana cara nyembuhinnya mbak?
    boleh minta saran?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts