Laki-Laki Trotoar

Laki-laki itu tak nampak istimewa
Bahkan terlalu biasa
Rambut gondrong
Wajah dibingkai brewok
Matanya menantang dan siap ditantang
Nampak seperti manusia sisi jalan
Tak ubahnya ribuan laki-laki pribumi lain di ibu pertiwi
Jiwa pemberontak dalam balutan jins belel
Otak cemerlang dalam raga yang kusam
Ia nampak biasa saja
Sebelum ia mengambil gitar
Dan mulai menjalin kata-kata manis bersama nada-nada sederhana
Kekecewaan dan mimpi dimuntahkan lewat melodi
Tanpa bermaksud memancing anarki
Suaranya tak menawan
Seakan tak ada keinginan untuk jadi biduan
Tapi lalu membius jutaan pasang telinga
Ia berpuisi, bercerita, bersendagurau
Ia menyentil, meluap, membakar
Seakan tak pernah seret inspirasi
Hanya lewat kata-kata
Ia membuat manusia-manusia mati kembali merasa
Ia membuat jiwa yang patah kembali mau melangkah
Ah, laki-laki ini ternyata istimewa
Mengapa baru sekarang kita saling menyapa?

Andini Haryani
18 November 2008

Comments

  1. lo kenalan ama pengamen din? :-p very touching poem by the way..

    ReplyDelete
  2. gambarannya mengingatkan gw pada cowo2 ikj yg sering gw liat dan malah bikin gw mati rasa.. hihihihi. (utk anak ikj yg kbetulan baca no offense please..)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts